1685612_20160517022024

Luar biasa pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) yang dialami Vietnam. Baru di kuartal ke III 2017 saja, pertumbuhannya sudah mencapai lebih dari 7 persen. Padahal Pemerintah Vietnam mematok pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,7 persen.

Pertumbuhan ekonomi di kuartal ke III ini lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 6,28 persen. Meskipun demikian, angka pertumbuhan ekonomi di kuartal sebelumnya sudah menjadi kebanggaan buat pemerintah dan rakyat Vietnam. Angka pertumbuhan ekonomi Vietnam di kuartal ke III itu merupakan hitung-hitungan Biro Statistik Umum.

Bukan hanya dari otoritas Vietnam, Bank Pembangunan Asia (ADB) juga ikut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Vietnam pada tahun ini dan tahun 2018 mencapai 6 persen

Dengan otomatis kuatnya pertumbuhan ekonomi tersebut membuat otoritas Vietnam mengendorkan tekanan menambah stimulus guna mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Pertumbuhan ekonomi di negara yang pernah berkonflik dengan Amerika Setikat itu didasari oleh berbagi hal diantaranya ekspor Vietnam ke negara lain semakin kokoh, pembukaan pabrik-pabrik baru dan meningkatnya harga komoditas.

Ada unsur lain yang juga sebagai penyumbang meningkatnya pertumbuhan ekonomi Vietnam. Unsur itu yakni  adanya pelonggara kebijakan moneter tahun ini yang diterapkan Bank Sentral Vietnam. Sejak Juli 2017 lalu, Bank Sentral Vietnam sudah memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

Negara-negara di Asia pun ikut membukukan pertumbuhan ekonomi Vietnam yakni di atas 6 persen. Negara tersebut diantaranya China, India, dan Filipina. Pertumbuhan ekonomi Vietnam yang terus berlari, tidak menjadikan Vietnam cukup duduk manis, ada beberapa resiko yang masih menghantui Vietnam.  Resiko itu salah satunya adalah pertumbuhan kredit yang sangat cepat.

“Lonjakan kredit yang dialami Vietnam tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Kami mengkhawatirkan peningkatan utang yang cepat, di mana pertumbuhan kredit sektor swasta mencapai kisaran 20 persen,” ujar Gareth Leather, ekonom senior Asia di Capital Economics, seperti dikutip Bloomberg, Minggu, 1 Oktober 2017.

Data ekonomi Vietnam menunjukkan, sektor manufaktur tumbuh 12,8 persen secara tahunan selama periode Januari-September 2017.

Ekspor tercatat tumbuh 19,8 persen, sementara defisit neraca perdagangan mencapai 442 juta dollar AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *