Miliki Potensi Pariwisata Luar Biasa, ICBC Siap Jembatani Kerja Sama Indonesia Dengan Kota Sanya, Tiongkok
Komitmen Indonesia China Business Council (ICBC) dalam menjembatani kerja sama Indonesia dengan Tiongkok tidak diragukan lagi. Sudah beberapa kali, delegasi dari provinsi maupun distrik di Tiongkok bertemu dengan pengurus ICBC.
Yang terbaru, pengurus ICBC menerima kedatangan delegasi dari Kota Sanya, Provinsi Hainan, Tiongkok. Kedatangan delegasi ini dipimpin oleh Deputy Director of Sanya Investment Promotion Bureau, Mr. Zou Shu.
Kedatangan mereka diterima dengan hangat oleh Ketua Harian ICBC Ali Husein, Wakil Ketua Harian ICBC Hasan Kosasih Ko serta sejumlah anggota ICBC.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban ini, kedua belah pihak membahas potensi yang dimiliki Sanya dan daerah-daerah yang ada di Indonesia. Untuk Kota Sanya memiliki potensi yang luar biasa dari sektor pariwisata. Kota yang terletak di ujung selatan Kota Hainan ini. Menyimpan destinasi wisata yang menakjubkan. Oleh karena itu, banyak wisatawan domestic maupun mancanegara yang berkunjung ke Sanya.
Kota Sanya dijuluki sebagai “Hawaii Tiongkok” karena keindahan alamnya yang spektakuler, termasuk pantai-pantai berpasir putih, pegunungan tropis, dan hutan hujan yang indah. Kota ini menawarkan berbagai aktivitas seperti selancar, snorkeling, dan hiking. Potensi untuk pengembangan ekowisata di kawasan ini sangat besar, dengan peluang untuk menjaga lingkungan sekaligus mempromosikan pariwisata berkelanjutan.
Sanya juga memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi maritim. Pelabuhan Sanya adalah salah satu yang terpenting di Pulau Hainan dan merupakan pusat logistik penting bagi perdagangan internasional.
Sedangkan dari Indonesia, pengurus ICBC menceritakan tentang Bali yang menjadi jantung pariwisata di Indonesia. Serupa dengan Sanya, Bali juga menjadi daya Tarik wisatawan mancanegara dan juga domestic. Keindahan dan budayanya, menjadi Bali sebagai tujuan para wisatawan .
Ketua Harian ICBC Ali Husein mengatakan salah satu kota di Bali akan diajak berkolaborasi dengan Kota Sanya dalam membangun sister city di bidang pariwisata. Dengan kolaborasi ini,diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali.
“Kita perlu belajar dari mereka, seperti adanya beasiswa untuk putra putri kita belajar tentang teknologi untuk bidang pariwisata termasuk perhotelan. Kunjungan turis ke Sanya jumlah mencapai 20 juta lebih ini angkat yang besar makanya kita perlu kerja sama dengan mereka,” kata Ali saat diwawancarai tim liputan EL JOHN Media usai pertemuan.
Ali mengungkapkan ICBC telah menawarkan investasi pariwisata kepada investor dari Sanya, khususnya investasi untuk perhotelan. Daerah yang dijadikan lokasi untuk berinvestasi merupakan daerah di Indonesia yang memiliki potensi yang kuat di sektor pariwisata.
Tak hanya bidang pariwisata, ICBC juga akan menjalin kerja sama dengan Kota Sanya untuk bidang ekspor impor. Ali menjelaskan, kehadiran kota Sanya menjadi peluang emas bagi pelaku usaha di Indonesia yang ingin ekspor produknya ke Tiongkok, karena Pelabuhan di Kota Sanya tidak memungut bea masuk untuk barang-barang dari luar.
Menurut Ali, kondisi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan ekspor produk-produk dalam negeri ke negeri Tirai Bambu.
“Kota Sanya merupakan kota yang tidak menerapkan bea masuk, jadi barang-barang kita, UKM kita, bisa kirim ke sana tanpa kena pungutan. Oleh karena itu, kita akan menjalin kerja sama di bidang ekspor impor,” tutur Ali.
Kerja sama ini akan dibahas lebih lanjut agar dapat dituangkan ke dalam Nota Kesepahaman atau MoU. Rencananya pengurus ICBC akan ke Sanya untuk membahas lebih mendalam kerja sama ini.