TourismTransportation

Roadshow Menpar Arief Yahya ke Operator Bandara – Angkasa Pura 1

Keseriusan Menpar Arief Yahya untuk mengejar kekurangan seats capacity hingga 25.5 juta seats. Sadar masih kurang 1,1 juta seats, Marketeer of the Year 2013 versi Markplus ini melanjutkan roadshow-nya ke 3A Akses, yakni Airports, Airlines dan Authority (Airnav).

Tadi pagi, Menteri Arief Yahya giliran ke markas PT Angkasa Pura 1. Ini setelah roadshow sebelumnya mendatangi kantor Garuda Indonesia, Lion Air, Air Asia, Sriwijaya Air, dan Angkasa Pura II. “Target wisman tahun ini 17 juta, dengan asumsi 75% by airlines, maka critical nya ada di akses,” kata Arief Yahya.

“Karena itu semua unsur 3A harus dibedah, dioptimalkan dan berkolaborasi untuk Indonesia Incorporated. Saya senang, semua pihak saling mensupport, saling mencari solusi untuk menambah jumlah seats,” jelas Menteri Arief yang asli Banyuwangi ini.

AP 1 misalnya, mereka membuktikan komitmennya mendukung pariwisata Indonesia. Tengok saja rencana aksinya di 2018 ini. Untuk mendukung target 17 juta wisatawan mancanegara, PT AP 1 siap mendukung apa saja untuk menambah seat capacity.

Dirut AP 1, Faik Fahmi mengatakan, untuk memenuhi target 17 juta wisman di 2018, perlu pertumbuhan Year on Year (YoY) minimal 22%. “Tidak bisa mengandalkan bandara selain Ngurah Rai Denpasar (DPS) dan Soekarno-Hatta Cengkareng (CGK), karena kontribusinya hanya 10%. Makanya pintu masuk bandara DPS diharapkan bisa tumbuh lebih dari 22%,” katanya.

Pengembangan kapasitas Bandara Ngurah Rai pun harus disentuh. Tujuannya, bisa menambah slot untuk penambahan frekuensi maupun rute baru. “Jumlah internasional seats capacity baru yang harus dibangun di Bandara Ngurah Rai tahun 2018, minimal 600.000 seats, atau setara dengan penambahan 5 WB (Wide Body) daily + 5 NB (Narrow Body) daily,” jelasnya.

Planning pengembangannya pun sudah ada. Dari paparan Faik Fahmi, mulai September 2018, pergerakan pesawat per jam di Bandara Ngurah Rai Bali akan ditingkatkan menjadi 33 kali! Dari
angka sebelumnya, 30 pergerakan.

Action lain yang digarap adalah trafik internasional di Bandara Sam Ratulangi Manado, Lombok International Airport, dan Adi Sutjipto Jogja. Ketiganya juga tumbuh cukup tinggi di 2017. Oleh karena itu, kapasitas di tiga bandara ini akan segera diantisipasi agar bisa tetap tumbuh.

“Airlines memerlukan stimulus untuk mengembangkan network-nya, maka dari itu AP 1 berharap bisa mendukung paket insentif bersama untuk mendorong pengembangan rute airlines,” tuturnya.

Insentif yang disiapkan AP 1 antara lain diskon landing fee hingga 100% untuk new routes/flights, free material promo for airport, dan incentives for pax growth.

Selain itu, Tourist Information Center (TIC) yang standar perlu didirikan di setiap bandara. Untuk hal ini, AP 1 akan ikut mengembangkan TIC sesuai prototype di T3 bandara Soekarno-Hatta.

Untuk 2018, ada jutaan calon wisman yang melakukan kunjungan Incentive Tour dari Pemerintah China melalui Charter EBTC (Korpri nya China). Untuk itu, perlu extra-effort untuk menyiapkan slot bagi charter EBTC, di luar tambahan slot yang baru.

Karenanya, Unutilized Slot yang diblok Airlines akan dihilangkan. Operating hours bandara juga akan diperpanjang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya tak sungkan mengacungkan dua jempol terhadap PT Angkasa Pura yang komit mendukung pariwisata Indonesia. Menurut Menpar, penambahan seat capacity dibutuhkan untuk mendukung pariwisata.

“Dalam memenuhi kebutuhan seat kita lakukan peningkatan kapasitas airport dengan berbagai strategi. Perlu pembangunan fisik, pengembangan bandara dan pembangunan bandara baru. Ini luar biasa. Terima kasih AP I,” kata Arief Yahya.

Untuk traffic di bandara MDC (Manado), LOP (Lombok) dan JOG (Jogjakarta) yang tumbuh cukup tinggi di 2017, maka Bandara di luar DPS seperti MDC, LOP perlu segera diantisipasi kapasitasnya agar bisa tetap tumbuh.

Airlines memerlukan stimulus untuk mengembangkan network-nya, maka dari itu AP 1 diharapkan turut mendukung paket insentif bersama, untuk mendorong pengembangan rute airlines.

Tourist Information Center (TIC) yang standar perlu didirikan di setiap bandara, AP 1 diharapkan ikut mengembangkan TIC sesuai prototype di T3 bandara SHIA CGK.

Ada jutaan calon wisman kunjungan Incentive Tour Pemerintah China melalui Charter EBTC (Korpri nya China), maka perlu perlu extra-effort AP 1 untuk menyiapkan slot untuk charter EBTC, di luar tambahan slot yang baru.

Hal lainnya seperti Unutilized Slot yang diblok Airlines juga harus dihilangkan, karena hanya merugikan. Operating hours bandara sebaiknya diperpanjang.

Dirut AP 1 Faik Fahmi pun berjanji akan mengatasi berbagai hal tersebut dan berkomitmen mendukung penambahan seat capacity untuk mencapai 17 juta wisman tahun 2018. “Kalau Pak Dirut AP 1 optimis target tercapai, kami makin optimis pariwisata betul-betul menjadi core economy bangsa,” ujar Arief Yahya.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button