Susan Handoko Roeslie Jadi Juri di ICN 2024

0

Miss Chinese Indonesia Best Qipao 2023 Susan Handoko Roeslie menjadi juri pada ICN Case Challenge 2024 bertema pendidikan dan kebudayaan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di Universitas Prasetiya Mulya BSD, Tangerang, Banten, Selasa (7/5/2024).

Susan menjelaskan, ICN merupakan sebuah konferensi dan perlombaan berskala nasional. Pada tahun ini, ICN 2024 mengusung tema NAWASENA yang dalam bahasa Sanskerta berarti masa depan yang cerah.

“Education and culture hold a special spot in my heart, sehingga menjadi bagian dari ajang nasional ini dan melihat kegiatannya secara utuh. Saya merasa sangat senang dan terhormat diberikan kepercayaan dan tanggung jawab yang begitu berharga. Sebagai generasi muda, saya merasa sangat related dengan dua aspek ini,” ucapnya.

Susan mengaku senang menjadi juri untuk pertama kalinya, serta bisa melihat lebih dekat seputar dunia pendidikan dan kebudayaan di Indonesia, khususnya tantangan yang dihadapi. Tidak hanya itu, ia pun turut mendukung perkembangan dunia pendidikan dan kebudayaan untuk generasi muda Indonesia.

“Saya juga sangat senang melihat antusiasme adik-adik yang ingin memajukan pendidikan juga kebudayaan Indonesia, bahkan dari sesi presentasi, ada juga kelompok yang bahkan sudah menjalankan isi yang dituangkan dan dipresentasikan di hadapan saya. Hal ini menunjukan bahwa generasi muda sangat antusias dan bersungguh-sungguh atas proposal yang dibuat,” katanya.

Susan menjelaskan, terdapat lima kelompok dari seluruh Indonesia untuk babak final. Terdapat kriteria penilaian yang ia berikan, seperti komponen presentasi hingga kedalaman analisa. Selain itu juga menilai keaslian solusi, seberapa kreatif solusi yang diberikan, orisinil, inovatif, dan berdampak.

“Dimulai dengan analisis kasus di mana saya menilai beberapa dalam dan rinci para delegasi menganalisa kasus yang diberikan dan seberapa para delegasi dapat memanfaatkan peluang, sumber daya yang ada, dan seberapa solusi yang diberikan dapat menjadi solusi atas masalah yang dihadapi,” jelasnya.

Kemudian, Susan juga menilai tingkat kerealistisan solusi seberapa mungkin dilakukan, realistis, dan seberapa minim biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan solusi dan berdampak. Tak ketinggalan aspek format makalah juga masuk dalam penilaian.

“Komponen yang tidak kalah penting yang saya nilai adalah Presentasi. Apakah presentasi sudah secara sistematis, jelas dan mudah disampaikan, apakah mudah dipahami dan seberapa menarik presentasinya,” katanya.

Dengan adanya kegiatan ini, Putri binaan Yayasan El John Indonesia ini berharap Indonesia memiliki masa depan yang cerah, khususnya dalam dua aspek yang dibawakan dalam ICN 2024, yakni kebudayaan dan pendidikan. Kedua aspek ini menjadi paling penting dalam pertumbuhan dan perkembangan Indonesia.

“Selain itu, dari ajang ini saya berharap generasi muda yang belum mengikuti ICN dapat terinspirasi menggunakan suara dan kemampuannya untuk mengembangkan Indonesia, tidak hanya dalam aspek pendidikan dan kebudayaan, juga dalam aspek lain yang sesuai dengan dirinya masing-masing,” ujarnya.

“Juga untuk di masa depan, lebih banyak ajang-ajang yang dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk turut mengambil bagian dalam perkembangan Indonesia serta berkembang sebagai individu. Saya juga berharap dimasa depan, saya dapat berkontribusi dengan dampak yang lebih besar untuk Indonesia, generasi muda, juga dunia,” tambahnya.

Sementara itu, Susan mengungkapkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sudah baik, tetapi perlu adanya peningkatan dengan pemerataan dan pemeliharaannya, terlebih Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak. Maka dari itu, aspek pendidikan membutuhkan perhatian yang lebih mendalam.

“Indonesia memiliki banyak generasi muda yang cerdas dan terampil dibidangnya. Maka, pendidikan di Indonesia sudah baik, dan berpotensi besar. Untuk meningkatkan juga mempertahankan sistem pendidikan di Indonesia, Seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi dengan bahu-membahu mendukung jalannya pendidikan di Indonesia sesuai dengan kapasitasnya. Sehingga sistem pendidikan dapat berjalan dengan optimal,” jelasnya.

Susan berharap, masyarakat terkhusus generasi muda mampu melestarikan budaya Indonesia dengan menjalankan budaya ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Agar kita memahami arti, makna dan tujuannya sehingga dimasa depan dapat dengan lebih mudah diturunkan bahkan dilestarikan ke generasi berikutnya. Selain itu, juga dapat menginfluence pihak-pihak yang kita temui dan bersinggungan sehari-harinya untuk dapat ikut melihat, mengetahui, mengenal, mengapresiasi, bahkan menjadi bagian dalam melestarikan budaya kita,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *