DestinationHeadline NewsTourismTravel

Indonesia dan AS Perkuat Kerjasama Wisata, Salah Satunya Soal Sampah

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah  Amerika Serikat (AS)  sepakat mempererat kerjasama di bidang Pariwisata. Kesepakatan Kerjasama ini tertuang dalam pertemuan Duta AS untuk Indonesia Joseph R Donovan dengan Manteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya di Kantor Kemenpar , Jakarta. Senin, 10 April 2017.

Pengelolahan sampah di tempat wisata menjadi topik yang paling intens di bahas kedua pihak. Kemungkinan akan ada bantuan teknis dari AS melalui UNSAID untuk mengelolah sampah.

“Karena sampah menjadi tantangan terbesar pariwisata di Indonesia,” kata Arief.

Arief mengatakan, ranking Indonesia di enviromental sustainability selalu di bawah 100 dari 141 negara. “Itu report yang dikeluarkan oleh World Economic Forum,” lanjut Arief.

Arief mengakui persoalan sampah masih menjadi persoalan yang menghantui pariwisata nasional apalagi nanti di tahun 2018 akan ada  dua event  besar yang akan digelar di Indonesia. Dua event itu yakni Asian Games di Jakarta dan Palembang serta Pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank di Bali.

Menurut Arief untuk mengatasi persoalan sampah yang dikhawatirkan akan mengganggu dua event besar tersebut, pemerintah AS akan membantu segi teknologi, mengingat AS memiliki pengalaman dalam mengelolah sampah. Pasalnya khususnya event di Bali akan disisipi 10 destinasi prioritas mengingat pertemuan IMF dan World Bank di Bali menjadi kesempatan Indonesia untuk mempromosikan wisata nasional.

“Saya menyarankan selain Bali itu tiga dari 10 destinasi. Karena kita sudah kerjasama dengan World Bank, yaitu Danua Toba, Borobudur, dan Mandalika lombok. Kalau sudah kerjasama dengan World Bank, AS akan lebih mudah nanti kalau akan membantu teknologi atau teknis dengan World Bank,” ujar Arief.

Selain soal sampah, kedua negara  juga membahas rencana untuk kembali membuka penerbangan langsung dari Jakarta ke Los Angeles dengan transit di salah satu kota di Jepang.

“Sampai sekarang, menurut info, kita masih belum dapat izin transit di Jepang,” ungkap Arief.
Sementara itu Donovan mengatakan, ada beberapa sektor spesifik dimana kerja sama dapat dilakukan dan ada banyak sekali perusahaan-perusahaan AS yang sangat tertarik untuk bekerjasama dengan Indonesia, terutama di bidang pariwisata,

“Saya rasa ada beberapa sektor dimana kerja sama dapat dilakukan, terutama di bidang pariwisata seperti bisnis perhotelen, jasa dan pembuatan pariwisata alam,” kata Donovan.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button