SportsTourism

Tour de Singkarak Berharap Sentuhan Kreatif dari Menparekraf Terbaru

Rekam jejak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, yang sukses sebagai sosok kreatif dibalik layar seremoni pembukaan dan penutupan ASIAN GAMES tahun lalu diharapkan mampu memberikan sentuhan tersendiri atas annual event sport tourism Tour de Singkarak pada tahun mendatang.

Sapta Nirwandar, Penggagas dan Inisiator Tour de Singkarak mengatakan, posisi TdS saat ini telah memasuki peringkat ke-5 dari jumlah penonton di dunia. Peringkat ini berdasarkan indikator dari Union Cycliste Internationale (UCI) yang bermarkas di Perancis. Untuk itu, posisi lima besar harus dipertahankan bahkan kalau bisa ditingkatkan lagi.

Agar peringkat TdS merangkak naik bayak hal yang harus dibenahi oleh penyelenggaranya. Mulai dari memberikan hadiah uang tunai yang lebih besar, fasilitas bagi para pembalap yang lebih baik, rasa aman dan nyaman. Jika ini terpenuhi,  maka diyakini pembalap sepeda elit kelas dunia akan andil bagian di TdS pada tahun mendatang.

“TdS telah menjadi branding Indonesia. Untuk mencapai peringkat ke-5 di dunia pun bukan perkara yang mudah. TdS tahun mendatang sudah saatnya mampu menghadirkan pembalap berkelas dunia. Sebab dampak ekonomi dari penyelenggaraan TdS dapat langsung dirasakan masyarakatnya,” ungkap Sapta.

Untuk mengembangkan dan membuat TdS lebih bagus lagi diperlukan skema kerja sama yang baik dan aktif antara pemerintah pusat, daerah dan suasta. “Kerja sama ini bukan hanya soal pendanaan. Tetapi juga masalah tanggung jawab bersama semua pihak. Skema pembiayaan di tiap daerahnya akan lebih baik berdasarkan kemampuan. Mencari sponsor dari korporasi besar masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri,” tambahnya.

Dengan adanya Menteri baru, kata Sapta, diharapkan menjadi “energi” baru untuk menjadikan TdS pada tahun mendatang lebih baik dari tahun ini. Terutama dari sisi pendanaan dan promosi.

“Menparekraf yang sekarang sangat familiar dengan penyelenggaraan event. Saya berharap Menteri yang sekarang mampu menghadirkan serta menampilkan TdS yang lebih kreatif lagi. Sebab TdS sudah waktunya untuk semakin dikenal dunia,” rinci Sapta, saat di wawancara pada penutupan Tds di Kota Padang.

Dalam kesempatan tersebut, Sapta mengharapkan bantuan ke ASITA dan industri perhotelan agar event TdS diselenggarakan tiap tahun ini dibuatkan dan atau dimasukan ke dalam paket-paket wisata yang ditawarkannya.

Hal senada diutarakan Rizky Handayani Mustafa, Deputi Bidang Pemasaran I. Ia menuturkan, dengan nomenklatur baru Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, diharapkan penyelenggaraan TdS mampu menyajikan aspek-aspek ekonomi kreatif di setiap etape yang dilaluinya.

“Jadi, tidak hanya fokus pada event-nya itu sendiri. Harus ada activity kreatif lainnya di setiap etape atau daerah yang dilalui. Agar wisatawan yang datang tidak hanya dari kalangan penikmat balapan sepeda. Untuk itu perlukan juga adanya pengembangan segmen market. Agar lebih kreatif dan berbeda setiap tahunnya,” ungkap Deputi Pemasaran I yang sapa diakrab Kiki.

Kiki menegaskan, bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif seperti biasa menunjang dari sisi promosi dan informasi. Setiap TdS pihaknya tak pernah berhenti untuk mempromosikan pada setiap kesempatan. Upaya ini dilakukan agar para pembalap dan calon pengunjung mendapat kepastian akan event tersebut.

“Dan, promosi ini harus sudah didengungkan jauh-jauh hari, minimal enam bulan sebelum penyelenggaraan. Mulai dari sekarang, kita dari promosi pemasaran I dan II akan kembali lebih aktif lagi mempromosikan TdS untuk tahun mendatang.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button