Headline News

Arsip Pernikahan Putri Sultan Selaras Keistimewaan DIY

Arsip dokumentasi pernikahan ageng putri-putri Sultan HB X menjadi salah satu dokumen penting yang layak diselamatkan. Sebab, hal tersebut juga menjadi salah satu dari sembilan aspek penting alasan pengarsipan, yakni sebagai identitas daerah dan bangsa. Terlebih, Yogyakarta sudah ditetapkan menjadi daerah istimewa dengan berbagai latar belakang, termasuk sejarahnya.

“Kami komitmen dalam hal penyelamatan dan keberlangsungan arsip. Hal tersebut sebagai pijakan dalam pelaksanaan tugas, yakni UU No 43 tahun 2009 tentang Kerasipan, Perda DIY No 5 Tahun 2018 maupun Pergub 70 tahun 2018,” tegas Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Dra Monika Nur Lastiyani dalam Rekar Akuisisi Arsip mengangkat tema ‘Pernikahan Putri Raja (Sultan HB X)’ di Hotel Royal Darmo Jalan Kemetiran Kidul No 54 Pringgokusuman Gedong Tengen Yogyakarta, Senin (25/02/2019).

Dijelaskan Monika, dokumen arsip memiliki karakter keaslian, keterpercayaan, kelengkapan serta dapat digunakan. Arsip sendiri secara umum juga dibagi dalam dua hal, yakni arsip statis dan dinamis. “Ada satu tujuan penting dari delapan tujuan kearsipan ini, yakni menjamin keselamatan dan keamanan arsip tersebut,” sambungnya.

Sedang rangkaian dokumentasi pernikahan putri Sultan HB X sendiri sangat penting untuk diarsipkan karena dalam praktiknya mengundang banyak perhatian secara nasional bahkan internasional. Memori tersebut juga tidak lepas dari keistimewaan DIY. Bahwa kraton menjadi sumber kebudayaan di DIY yang masih eksis hingga saat ini.

Sementara putri ketiga Sultan HB X GKR Maduretno menegaskan Kraton Yogyakarta memiliki tradisi atau pranatan tersendiri dalam upacara pernikahan. Beberapa di antaranya menurut istri KPH Purbodiningrat ini hanya dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan di dalam Kraton saja. Namun ada pula yang sudah diadopsi di luar tembok kraton sehingga dipakai dalam upacara pernikahan masyarakat umum.

Tradisi seperti nyanri pengantin pria, tarub, siraman dan lainnya sangat lekat dengan pranatan pernikahan di dalam kraton. “Beberapa sudah diadopsi. Tapi tentu tidak persis dengan yang dilakukan di dalam kraton karena tetap memiliki pranatan sendiri,” tegasnya.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button