Headline News

PVMBG Memperbaharui Jarak Aman untuk Gunung Ruang Menjadi 5 Km

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah melakukan pembaruan terkait jarak aman bagi Gunung Ruang. Mulai hari Minggu (05/04/2024), PVMBG mengumumkan bahwa jarak aman dari pusat kawah Gunung Ruang telah diperbaharui dari sebelumnya 7 km menjadi 5 km.

Menurut Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, pembaruan ini didasarkan pada hasil pemantauan visual dan instrumental terhadap aktivitas vulkanik Gunung Ruang. Aktivitas tersebut masih dinilai tinggi dan telah dinyatakan berada pada Level IV (AWAS).

“PVMBG memperharui jarak aman G. Ruang dari sebelumnya 7 km menjadi 5 km dari puncak kawah. Rekomendasi tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental aktivitas vulkanik G. Ruang yang masih tinggi dan ditetapkan pada Level IV (AWAS),”ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.

PVMBG juga mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di wilayah P. Tagulandang, yang berada dalam radius 5 km dari Gunung Ruang, untuk segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.

Radius aman tersebut juga berlaku bagi masyarakat yang bermukim pada wilayah P. Tagulandang yang berada dalam radius 5 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 5 km,lanjut Wafid.

Lontaran material hasil dari erupsi dan awan panas masih menjadi potensi bahaya yang mungkin terjadi bagi masyarakat terdampak.

“Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar G. Ruang,”lanjutnya lagi.

Kepala PVMBG Hendra Gunawanyang berada di lokasi bencana Gunung Ruang, menjelaskan bahwa hingga tanggal 5 Mei 2024 pukul 12:00 WITA, asap kawah masih teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, mencapai ketinggian 400 m di atas puncak kawah. Meskipun demikian, status kegempaan masih mengindikasikan adanya aktivitas, dengan tercatat 1 kali Gempa Vulkanik Dalam, 4 kali Gempa Tektonik Jauh, dan tremor menerus yang terdeteksi melalui stasiun RUA4.

Pemasangan peralatan pemantauan baru di Pulau Ruang (RUA4) dilakukan pada tanggal 3 Mei 2024, sejauh 2 km dari kawah aktif, untuk memperoleh data yang lebih akurat terkait aktivitas Gunung Ruang.

Stasiun seismik di Pulau Ruang yaitu RUA3 (1.5 km dari puncak) dan RAPS (2,7 km dari puncak) telah rusak pasca erupsi 17 April 2024 dan 30 April 2024. Pada tanggal 3 Mei 2024 dilakukan pemasangan peralatan pemantauan baru di Pulau Ruang (RUA4) pada jarak 2 km dari kawah aktif yang menjadi acuan perhitungan kegempaan sekarang ini,”ungkap Hendra.

PVMBG dan Badan Geologi juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat membahayakan sistem pernapasan.

Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten diminta untuk terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara atau PVMBG di Bandung.

Hendra menambahkan bahwa tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi secara berkala, dan evaluasi berikutnya akan diterbitkan jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Hingga saat itu, tingkat aktivitas dianggap tetap.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button